BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia,
seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan homeostasis, yang
berarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerjasama untuk mengatur
suhu tubuh, keasaman darah, ketersediaan oksigen danvariabel lainnya. Mengingat
bahwa organisme hidup harus mengambil nutrisi dan air, satu fungsi homeostatis
penting adalah eliminasi, atau kemampuan untuk mengeluarkan bahan kimia
dan cairan, sehingga dapat menjaga keseimbanganinternal. Sistem kemih memainkan
peran ekskretoris dan homeostatik penting.Kelangsungan hidup dan berfungsinya
sel secara normal bergantung pada pemeliharaan kosentrasi garam, asam, dan
elektrolit lain di lingkungan cairaninternal. Kelangsungan hiduop sel juga
bergantung pada pengeluaran secara terusmenerus zat-zat sisa metabolism toksik
dan dihasilkan oleh sel pada saatmelakukan berbagai reaksi semi kelangsungan
hidupnya.Traktus urinarius merupakan system yang terdiri dari organ-organ
danstruktur-struktur yang menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal
berperan penting mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi
banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan air dan dengan
mengeliminasi semuazat sisa metabolisme.Sistem urin adalah bagian penting dari
tubuh manusia yang terutama bertanggung jawab untuk menyeimbangkan air dan
elektrolit tertentu sepertikalium dan natrium, membantu mengatur tekanan darah
dan melepaskan produk limbah yang disebut urea dari darah.
Sistem
kemih terdiri terutama pada ginjal, yang menyaring darah,sedangkan ureter, yang
bergerak urin dari ginjal ke kandung kemih, kandungkemih, yang menyimpan urin,
dan saluran kencing, urin keluar melalui tubuh.Peran dari sistem urin dengan
yang biasa bagi kebanyakan orang adalah bahwa ekskresi; melalui air seni,
manusia membebaskan diri dari air tambahandan bahan kimia dari aliran darah. .
Aspek penting lain dari sistem urin adalahkemampuannya untuk membedakan antara
senyawa dalam darah yang bermanfaatuntuk tubuh dan harus dijaga, seperti gula,
dan senyawa dalam darah yang beracun dan harus dihilangkan
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan system perkemihan ?
2.
Apa sajakah anatomi system perkemihan ?
3.
Fungsi apa sajakah yang ada pada system
perkemihan ?
4.
Bagaimana proses Fisiologi perkemihan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Anatomi
Fisiologi
Sistem
perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan
lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
B.
Anatomi Sistem
Perkemihan
Sistem
urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin.
Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih,
dan uretra. Kedudukan ginjal di belakang dari kavum abdominalis di belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis iii melekat langsung pada dinding
abdomen.
Manusia
memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal
ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di
bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar
suprarenal).
Ginjal
bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang
melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga
L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi
tempat untuk hati.
Sebagian
dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua
ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal)
yang membantu meredam goncangan.
Ginjal
adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai
bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea)
dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari
kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Setiap
ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa jaringan fibrus berwarna
ungu tua. lapisan ginjal terbagi atas :
Ø lapisan luar
(yaitu lapisan korteks / substantia kortekalis)
Ø lapisan dalam
(yaitu medulla (substantia medullaris)
Ø Bagian paling
luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla.
Bagian
paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula
dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal
dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.
Unit
fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu
juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai
regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara
menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan
tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan
dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil
akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
Sebuah
nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau
badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap
korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang
berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari
arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk
filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis
yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari
darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan
tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat
arteri eferen.
Tubulus
ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat
glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian
selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal.
Lengkung
Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal
tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan
arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak
mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif
untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian
besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus
kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke
dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
Ø Tubulus
penghubung
Ø Tubulus
kolektivus kortikal
Ø Tubulus
Kloektivus Medularis
Tempat
Lengkung Henle Bersinggungan Dengan Arteri Aferen Disebut Aparatus
Juxtaglomerular, Mengandung Macula Densa Dan Sel Juxtaglomerular. Sel
Juxtaglomerular Adalah Tempat Terjadinya Sintesis Dan Sekresi Renin. Cairan
Menjadi Makin Kental Di Sepanjang Tubulus Dan Saluran Untuk Membentuk Urin,
Yang Kemudian Dibawa Ke Kandung Kemih Melewati Ureter.
1.
Ureter
Ureter
merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal
(filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria.
Terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu
untuk setiap ginjal.
Syntopi ureter
|
||
Ureter kiri
|
Ureter kanan
|
|
Anterior
|
Kolon sigmoid
a/v. colica sinistra
a/v. testicularis/ovarica
|
Duodenum pars descendens
Ileum terminal
a/v. colica dextra
a/v.ileocolica
mesostenium
|
Posterior
|
M.psoas major, percabangan a.iliaca communis
|
|
Laki-laki: melintas di bawah lig. umbilikal
lateral dan ductus deferens
Perempuan: melintas di sepanjang sisi cervix
uteri dan bagian atas vagina
|
v Laki-laki : melintas
di bawah lig. umbilikal lateral dan ductus deferens
v Perempuan : melintas
di sepanjang sisi cervix uteri dan bagian atas vagina
Ureter
setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major,
lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan
secara postero-inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara
ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero-vesical
mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih. Terdapat beberapa
tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis
renalis-ureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica
urinaria. Tempat-tempat seperti ini sering terbentuk batu/kalkulus.
Ureter
diperdarahi oleh cabang dari aorta renalis, aorta abdominalis, aorta iliaca
communis, aorta testicularis/ovarica serta aorta vesicalis inferior. Sedangkan
persarafan ureter melalui segmen T10-L1 atau L2 melalui pleksus renalis,
pleksus aorticus, serta pleksus hipogastricus superior dan inferior.
2.
Vesika Urinaria (Kandung Kemih)
Vesica
urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat
untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk
selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui
mekanisme relaksasi sphincter. Vesica urinaria terletak di lantai pelvis
(pelvic floor), bersama-sama dengan organ lain seperti rektum, organ
reproduksi, bagian usus halus, serta pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan
saraf.
Syntopi vesica urinaria
|
|
Vertex
|
Lig. umbilical medial
|
Infero-lateral
|
Os. Pubis, M.obturator internus, M.levator
ani
|
Superior
|
Kolon sigmoid, ileum (laki-laki),
fundus-korpus uteri, excav. vesicouterina (perempuan)
|
Infero-posterior
|
Laki-laki: gl.vesiculosa, ampula vas
deferens,rektum
Perempuan: korpus-cervis uteri, vagina
|
Dalam
keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga
bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan
(superior dan inferolateral dextra dan sinistra) serta empat tepi (anterior,
posterior, dan lateral dextra dan sinistra). Dinding vesica urinaria terdiri
dari otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum
vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae. Trigonum vesicae
merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium
kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak
memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.
Vesicae
urinaria diperdarahi oleh aorta vesicalis superior dan inferior. Namun pada
perempuan, aorta vesicalis inferior digantikan oleh aorta vaginalis. Sedangkan
persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan
parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n.splanchnicus minor, n.splanchnicus
imus, dan n.splanchnicus lumbalis L1-L2. Adapun persarafan parasimpatis melalui
n.splanchnicus pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan motorik.
3.
Uretra
Uretra
merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju
lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita.
Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai
organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat), sedangkan uretra pada
wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter
yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat
involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat
volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal
inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter).
Pada
pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa
dan pars spongiosa.
a.
Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan
bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat. Pars
pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut
dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.
b.
Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang
melewati/menembus kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat
berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya.
c.
Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian
yang terpendek dan tersempit. Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju
bulbus penis melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya
oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter
(somatis).
d.
Pars spongiosa (15 cm), merupakan bagian uretra
paling panjang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung
kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.
C.
Fungsi Sistem
Perkemihan
1. Membuang sisa
metabolisme :
a.
Sisa metabolisme Nitrogenous : ureum,
creatinin, uric acid.
b.
Racun-racun/Toxin.
c.
Obat-obat/Drugs
2. Pengaturan
homeostasis :
a.
Keseimbangan air
b.
Elektrolit
c.
Keseimbangan asam-basa darah
d.
Tekanan darah
e.
Produksi darah merah
f.
Mengaktifkan vitamin D
D.
Proses
Fisiologi Perkemihan
Pada
saat vesica urinaria tidak dapat lagi menampung urine tanpa meningkatkan
tekanannya (biasanya pada saat volume urine kira-kira 300 ml)makam reseptor
pada dinding vesika urinaria akan memulai kontraksi musculus detrussor. Pada
bayi, berkemih terjadi secara involunter dan dengan segera. Pada orang dewasa,
keinginan berkemih dapat ditunda sampai ia menemukan waktu dan tempat yang
cocok. Walaupun demikian, bila rangsangan sensoris ditunda terlalu lama, maka
akan memberikan rasa sakit.
Dengan
demikian mulainya kontraksi musculus detrussor, maka terjadi relaksasi musculus
pubococcygeus dan terjadi pengurangan topangan kekuatan urethra yang
menghasilkan beberapa kejadian dengan urutan sebagai berikut :
1. Membukanya
meatus intemus
2. Erubahan sudut
ureterovesical
3. Bagian atas
urethra akan terisi urine
4. Urine bertindak
sebagai iritan pada dinding urine
5. Musculus
detrussor berkontraksi lebih kuat
6. Urine didorong
ke urethra pada saat tekanan intraabdominal meningkat
7. Pembukaan
sphincter extemus
8. Urine
dikeluarkan sampai vesica urinaria kosong
Penghentian aliran urine dimungkinkan
karena musculus pubococcygeus yang bekerja di bawah pengendalian secara
volunteer :
Ø Musculus
pubococcygeus mengadakan kontraksi pada saat urine mengalir
Ø Vesica urinaria
tertarik ke atas
Ø Urethra
memanjang
Ø Musculus
sprincter externus di pertahankan tetap dalam keadaan kontraksi.
Apabila
musculus pubococcygeus mengadakan relaksasi lahi maka siklus kejadian seperti
yang baru saja diberikan di atas akan mulai lagi secara otomatis.
BAB III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Sistem
perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih). Antomi system perkemihan terdiri dari :
1.
Ginjal
2.
Uretra
3.
Kandung kemih
4.
Uretha
B.
Saran
Demikian
makalah yang kami buat, apabila ada kekurangan mohon maklum adanya dan mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Netter FH.
Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI
KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi
untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama